[BikeStop] – Kiwes selama PSBB – New Normal di Bogor (Pandemi Covid-19)
Kiwes selama PSBB di Bogor, lanjut dengan Ganti Pedal dan BottomBracket
– Awal WFH dan Mulainya PSBB (Periode Maret-April 2020)
Selama PSBB dari 16 Maret sampai akhir Juni 2020 kemarin, saya menepi ke Bogor (pool kantor) dengan membawa London Taxi saya untuk aktivitas commuter di sini. Sedangkan pact sementara ditinggal di Kos Jakarta Timur.
Alasan pertama touring ke bogor saat awal PSBB menggunakan LT adalah, karena saat itu LT sudah saya modifikasi aliran touring, dengan ban profile yang lebih lebar, pannier belakang serta aksesoris penunjang lainnya, bawaannya banyak karena diperkirakan PSBB akan berlangsung beberapa minggu (yang ternyata, karena wabah virus covid ini, sampai blog ini saya tulis 26 Juli 2020 belum juga berakhir).
Peruntukan sepeda London Taxi ini memang saya gunakan untuk rute touring dengan jarak menengah ke atas, sedang pact sepeda satunya saya gunakan untuk workout spinning pedal dan speed dengan rute yang lebih datar.
![](https://guritnoy.com/wp-content/uploads/2020/07/mine55.png)
Saat awal-awal PSBB dan adanya pengumuman untuk meningkatkan imun demi mencegah terpaparnya covid-19, membuat kami bersemangat untuk kiwes setiap hari, dengan rute-rute yang beragam dan mengikuti panduan protokol kesehatan, yakni memakai masker, kebetulan saya dari dulu kalau bersepeda selalu pakai masker, minimal buff (tapi kali ini double, masker kain dan masker buff) tidak boleh rombongan besar dan jaga jarak, selama PSBB yakni tiap jam 5.15 berangkat kiwes sendirian, maksimal bertiga bareng Pak Manager Bre, Mas Imam dan saya, dengan rute gado-gado kota-kota bogor dan tidak jarang juga nanjak ke Gunung Salak.
Karena menggunakan double masker acara kiwes pun tidak memacu HR tetapi hanya menstabilkan dan agar bergerak saja.
Rute-rute yang dilalui selama kiwes juga beragam, dari 20an km sampai 40an km, yang penting jam 7.30 sudah kembali ke MABES AB.
Beberapa kali gowes selama PSBB pakai si Putih ini, ada beberapa kendala (memang karena part-part dari baru belum pernah diganti yak)…. jadi mungkin memang udah waktunya perlu diganti. Prosess/cara mengganti pedal dan BB ini dapat sahabat cek juga di link YouTube saya berikut ya…
– Mengganti Pedal Sendiri : https://youtu.be/-NTjsjtc2OE
– Mengganti BB Sendiri
* Part 1 : https://youtu.be/ywMtjW1dVec
* Part 2 : https://youtu.be/9UVpkK9e5i8
![](https://guritnoy.com/wp-content/uploads/2020/08/Protol-1.png)
– Masa-Masa Full PSBB (April – Juni 2020)
Memasuki bulan April, lebih tepatnya sekitar tanggal 10-an April 2020, dikarenakan kasus Covid-19 yang semakin meningkat, diterapkan-lah kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh pemerintah, yang awalnya direncanakan hanya 2 minggu, dimana kemudian karena situasi yang terus berlanjut dan tidak kunjung kondusif, PSBB ini berjalan selama beberapa bulan.
Full PSBB mulai diterapkan, dan banyak didirikan pos-pos penjagaan dan pengecekan pengendara untuk mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.
Tidak sedikit pengendara kendaraan bermotor dan cyclist-pun yang kena razia, mulai dari rombongan bersepeda (yang akhirnya diarahkan untuk dipecah, hingga beberapa yang tidak menggunakan masker).
Alhamdulillah ya, saya saat kiwes belum pernah kena razia, karena lebih sering sendiri kalaupun kelompok maksimal bertiga dan selalu meggunakan masker.
Di masa-masa inilah kegalauan ‘cari jalur‘ mulai melanda, karena pemberitaan tentang covid-19 yang mulai massif dan release zona covid mulai ada (zona merah : zona kecamatan yang terkonfirmasi ada setidaknya 1 pasien covid, zona kuning : waspada, dan zona hijau). Sore/malam hari kami selalu memantau penetapan zona ini. *Pokoke kiwes mengarah ke zona aman saja, hindari zona merah dan lockdown local. Dimana akhirnya, karena case yang terus meningkat dengan meningkatnya zona merah (zona per kecamatan), rute kiwes kami mengalir saja, yang penting tetap memperhatikan protocol kesehatan, dan ikhtiar menjaga imun tubuh agar tetap bagus sesuai anjuran.
![](https://guritnoy.com/wp-content/uploads/2020/08/Kiwes-Psbb1-1.png)
![](https://guritnoy.com/wp-content/uploads/2020/08/kiwes-psbb2-1.png)
Karena sudah 2 bulan lebih saya di Bogor terus dan tidak pernah ke kos Jakarta, dikarenakan ada keperluan untuk gesek ‘cek fisik’ motor untuk pajak 5 tahunan. Sayapun memutuskan untuk ke Jakarta, dengan tetap ‘ber_sepeda’, selain latian fisik, karena sudah lama tidak kiwes jarak jauh juga sebagai ikhtiar untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kiwes berangkat ke Jakarta dirasa sangat mudah dan nyaman ya…. karena kontur jalanan dari Bogor ke Jakarta yang relatif ‘menurun’. Perjalanan dengan menempuh jarak lebih kurang 52 km ini, memerlukan waktu tempuh sekitar 2 lebih, link youtube dokumentasi : https://youtu.be/lf7wE3fzFnE
![](https://guritnoy.com/wp-content/uploads/2020/08/kiwes-psbb3-1024x623.png)
Perjalanan pulang baliknya ke Bogor terasa sangat melelahkan, waktu tempuh perjalanan meningkat cukup signifikan (waktu tempuh ya bukan moving time nya). Selain dari Jakarta ke arah Bogor jalannya yang landai tapi nanjak, juga waktu berangkatnya yang masih siang, jadi Panas + nanjak damai, bener-bener kombinasi yang Pass… Baru kedua kali ini saya pakai kombinasi seperti ini, karena biasanya, pagi ke Bogor, sore balik ke Jkt. Untuk cyclist level beginner seperti saya, sedikit banyak terasa. (dibuktikan dengan 3x mampir ke warung Es Degan. hahahah).
Selama PSBB ini dari 16 Maret sampai 26 Juni 2020, acara kiwes saya track di strava telah menempuh sekitar 2400-an km. Angka yang fantastis untuk level saya. Hahaha
– New Normal Era dan Pulang
Alhamdulillah ya, New Normal Era sudah mulai berjalan dan membiasakan warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas. Acara kiwes saat New Normal era ini tidak berubah dari sebelum-sebelumnya, semangat tetap bagus gak kendor. Tetap setiap pagi badha Subuh diusahakan untuk kiwes (kecuali saat dhorurot ya, ada High Issue di kantor yang membutuhkan perbaikan segera saat malamnya hingga menjelang pagi, yang nyebabkan paginya masih pusing dan kurang semangat. Ya… namanya juga resiko pekerjaan ya kaaaaan).
Pada fase inilah saya memberanikan diri untuk mencoba pulang ke Blitar. Udah 3 bulan nih gak pulang, belum ketemu Orang Tua, Istri dan anak. Lebaran Ied Fitri juga gak pulang.
Setelah semingguan diskusi dengan teman-teman tentang angkutan yang tersedia untuk pulang (karena transportasi di new normal, sudah mulai di gerakkan lagi, tapi belum penuh, kebetulan untuk kereta api Gajayana atau Majapahit yang selalu saya gunakan belum beroperasi), akhirnya pilihan jatuh pada Bus Harapan Jaya, dan itupun minggu pertama PO HarJay beroperasi kembali setelah sebelumnya agen tutup dan tidak melayani.
OK, bus sudah ok ada meskipun tiket belum dibeli, saatnya membekali diri dengan membeli perlengkapan Surat SIKM, Jaminan Kantor, faceshield, isi hand sanitizer, sarung tangan, topi dan sebagainya. Dan tidak lupa hal yang Paling Utama yakni Melakukan Rapid Test
Saya dan teman-teman, melakukan Rapid Test terlebih dahulu sebelum pulang dan membawa surat-surat seperti Hasil Rapid, SIKM dan Surat Jaminan Kantor, semata-mata agar pikiran kami plong tidak terbebani, dan mencegah agar tidak menjadi Silent Carrier saat di kampung halaman,
![](https://guritnoy.com/wp-content/uploads/2020/08/kiwes-psbb4-1.png)
Untuk keseruan perjalanan saya saat mudik di New Normal Era ini, dapat sahabat check di link YouTube saya berikut : https://youtu.be/clfcByKxBvM
Dan untuk keseruan-keseruan kiwes dapat sahabat check di channel YouTube saya @GuritnoY
_TerimaKasih,
GuritnoY