[Travelling] – KA Brawijaya Jadi Andalan Saat Ini untuk Malang – Jakarta, Jam nya itu Lho Passs

Setelah 2 tahun lebih 3 bulan tepatnya, bekerja full secara WFH (dari rutinitas sebelumnya, dimana 2 minggu sekali pulang ke Blitar dari Jakarta). Selama WFH ini rasanya lebih hemat ya (harusnya) karena tidak keluar budget untuk beli tiket kereta. *HARUSNYA……

Bilamana ketika sebelum pandemi melanda, saya hampir selalu menggunakan moda transportasi kereta ini untuk Blitar – Jakarta maupun sebaliknya, dimana untuk pulangnya di hari Jumat, agar lebih hematnya kadang menggunakan KA Majapahit (*KA ini sekarang sudah gak ada), maupun brantas eksekutif (maklum, lebih murah dari pada eksekutif yang lain), dan untuk ke Jakartanya hampir selalu menggunakan KA Gajayana, iya ini kereta ter-MAHAL di Jalur Malang – Jakarta, namun ya cuma ini kereta yang jam nya paling pas untuk para pekerja seperti saya ini.

Rasanya masih sangat membekas diingatan kala itu 15 Maret 2020, ketika KA Gajayana yang saya naiki telah sampai sekitar Nganjuk – Madiun, dan ceki ceki email ada pemberitahuan bilamana kemungkinan mulai 16 Maret 2020 akan dilakukan WFH dengan kemungkinan 2 minggu percobaan. Melihat hal itu pikiran sempet ragu, antara balik lagi dan nginep dulu di rumah saya nganjuk, atau bablas aja sekalian, toh juga ‘percobaan 2 minggu’. Dan akhirnya setelah ditimbang-timbang maka keputusan saya adalah BABLAS.
Dan ternyata 100% ini adalah keputusan yang tidak tepat, karena dari percobaan 2 minggu pada akhirnya mundur terus sampai 2 tahun karena penyebaran covid yang membabi buta.

Keputusan yang memang sudah diambil pastinya, gak bisa disesali. Karena 2 minggu tersebut saya gunakan untuk menyepi di Pool Bogor, sampai akhirnya ke-lock disana 3-4 bulan gak bisa pulang karena pikiran yang kacau, takut kalo membawa wabah, karena dulu sering kali mendengar istilah2 carrier dan sebagainya. Karena rasa takut tersebut membuat saya dan teman-teman di pool rajin olahraga, setiap hari Gowes, sampai g berasa turun hampir 20 kilo (untuk menjaga kebugaran tubuh). Sampai akhirnya setelah lebaran Ied Fitri memberanikan diri untuk test Swab antigen, lalu pulang.

Selama 2 tahun tersebut, saya menggunakan moda transportasi Kereta hanya sekali, yakni ketika Naik KA Gajayana selepas dari Suntik Vaksin ke-2 di SKK Migas. Selain itu saya lebih suka naik Bus (karena gak harus antigen).

Pengumuman dari kantor, tiba saatnya untuk mulai mengakhiri metode full WFH, yakni mulailah diberlakukan partial WFO *jadi mulai pesen-pesen tiket KA lagi nih, karena sudah booster jadi tidak diwajibkan untuk antigen.
Saat melihat-lihat daftar kereta, rasa sedikit kaget muncul “Wah ini ada kereta Baru ini, yang jamnya OK banget dan Harga di bawah Gajayana”, langsung deh sikat untuk keberangkatan dari Wlingi ke Jatinegara

Umumnya harga tiket Brawijaya ini sekitar 50 ribu lebih murah dari pada gajayana (ini hari terakhir eksekusi ya, misalkan beberapa minggu sebelum keberangkatan harganya bisa lebih murah lagi, namun tetep masih urah brawijaya). Berikut spill harga tiket KA Brawijaya dan Gajayana di hari H keberangkatan dan sebulan menjelang keberangkatan.

Yang membuat saya pada akhirnya memilih Brawijaya, (setelah partial WFO ini, untuk ke Jakartanya saya selalu naik Brawijaya) selain dari sisi harga yang lebih hemat 50 ribu (disini pasti ada sisi kompensasinya ya (1)), hal lain yakni karena JAM Keberangkatannya merupakan paling sore diantara yang lain dari arah Malang ke Jakarta, dan juga sampainya di Jakarta itu masih jam-jam toleransi lah karena sekitaran jam 5 lebih sedikit (dimana masih ada persiapan untuk lanjut ngantor), berbeda ketika naik Gajayana yang kadang masih bisa tiduran gogoleran dulu. :), gak papa namun di rumah jadi lebih lama kan (meskpun hanya beberapa jam).

(1) Rangkaian yang di bawa oleh Brawijaya ini seluruhnya eksekutif, namun rangkaian campuran, maksud dari rangkaian eksekutif campuran disini tidak semuanya dari Kereta 1-8 merupakan kereta yang sama (seperti gajayana dimana seluruh rangkaiannya merupakan kereta yang sama), melainkan kadang ada yang jendela pesawat di beberapa kereta kadang ada kereta berjendela lebar, jadi disini kita tidak bisa memilih ya, karena kadang juga posisinya ganti. Kalau untuk nyaman dudukan kursinya pastinya lebih nyaman Gajayana, karena lebih baru, namun kalo untuk sandaran kaki, enakan brawijaya karena ada mode kunciannya, ini ke minus an Gajayana, sandaran kaki gak ada kunciannya (wagelash) : https://www.youtube.com/shorts/ut08KfFzLYs

Untuk relasi ke arah timurnya, tetep untuk kategori terbaik setelah Jam Kantor adalah Gajayana, dimana sekarang pemberangkatannya sedikit lebih mundur ( 18.40 ), kalo Brawijaya sih masih di jam kantor ya ( 15.40 ). Ada sih pesaing Gajayana kalo untuk ke Timur dan selepas jam kantor, yakni KA Singosari ( 17.30 ) pemberangkatan dari Pasar Senin, namun KA ini tujuan akhirnya hanya sampai Blitar, dan stasiun pemberhentiannya buanyak sekali (saya pernah naik ini yang eksekutif di harga 495 ribu untuk pembelian seminggu terakhir.

Semoga tulisan saya ini membawa manfaat bagi yang membutuhkan, Jika ada yang perlu didiskusikan, please contact me at : yudho.guritno@gmail.com

_TerimaKasih,
GuritnoY
https://www.linkedin.com/in/guritno-yudho-wibowo-95944236/

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *