[Story] – Transisi dari Full WFH ke Partial WFO
Juni 2022, awal mula project di tempat saya bekerja menerapkan Partial WFO, setelah 2 tahun lebih lamanya full WFH (Dimulai Maret 2020 sampai Mei 2022). Tentunya menjadi hal yang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan selama 2 tahun ini.
Dimana ketika WFH, bekerja dapat sewaktu-waktu dan dimana saja (asal ada koneksi internet yang kwenceng ya 😁, suatu keharusan), dan tidak memerlukan waktu perjalanan ke kantor (bangun pagi jam 3, buka laptop cek-cek issue log, dan beresin) gak berasa. *Itulah salah satu nikmatnya kerja WFH, selain juga pasti ada minusnya. Oke akan dilanjut bahasannya di belakang.
Team dibagi menjadi 3 bagian, dimana dengan kewajiban WFO 1 minggu dan 2 minggu yang lain WFH. Oke kesepakatan telah dicapai dan akhirnya *partial WFO mulai.
1st
Hari pertama masuk kantor untuk WFO, yakni di tanggal 15 Juni 2022, kebagian jatah di minggu kedua setelah minggu sebelumnya Mba Nabila & Mba Tatyana yang masuk.
Hari pertama masuk WFO ini adalah rabu, tidak seperti kebiasaan dulu yang dimana untuk moda transportasi ke kantor hampir selalu gowes, maka kali ini saya memutuskan untuk menggunakan Bus Transjakarta / busway (dengan rute koridor 10, kemudian lanjut dengan 4C).
Hmmmm disini sudah mulai kerasa nih, dimana biasanya dari bangun tidur udah bisa kerja, nyalain laptop cek-cek email dan issue tanpa perlu effort lebih, kali ini harus jalan ke Halte TransJ (700an meter), nunggu TransJ yang ternyata baru aja lewat, jadi nunggunya 7 menitan, dan ternyata…… *ikut berdiri desek-desekan di dalam bus, kebetulan ramai banget hari itu untuk koridor 10. Waaaaaaaah enak WFH nih, gak capeeek, gerutu dalam hati. 🤣.
Tepat jam 6.50 alhamdulillah sudah sampai di Halte Polda Metro Jaya, dan langsung cuss lanjut jalan ke IDX Tower, di SCBD Area. Sampai di lobby kantor tepat pukul 7.00 nah disini nih, ada miskomunikasi dengan PMO Project. Sesampainya di lobby dan Tapping barcode dan Karpeg, ditanyai lah oleh bagian receptionis.
R : Mas Gur, sudah bawa hasil test antigennya?
G : Saya sudah vaksin Booster Pak. *dengan PD nya aku jawab gini 🤣
R : Bukan mas, karena sekarang status kembali meningkat, maka untuk kerja dari kantor harus bawa hasil antigen, atau kalau mau, senin kesini. Kantor mengadakan test antigen di setiap hari senin.
Waduh, saya terlambat dapat info ternyata, dan bener refresh-refresh email ada pemberitahuan yang kelewat baca jika test antigen kantor hanya diadakan hari senin, nah selepas itu, ya sudah balik kanan pulang. Lanjut WFH dulu aja minggu ini, lanjut minggu depan Antigen di Kantor.
2nd
Untuk berikutnya (minggu berikutnya), sudah mulai masuk nih dari hari senin, dan setiap hari senin semua employee(s) yang masuk wajib membawa antigen/melakukan antigen di kantor “siap-siap dah hidungnya dicolok-colok”.
Jujurly, saya jarang banget melakukan Test antigen, pernah sih kadang ketika naik kereta atau initiative test saat terjadi lonjakan tinggi, namun itupun juga gak terlalu sering. Di test antigen gini, rasanya tetep aja mau nangis dan bersin. hahaha.
Bekerja secara WFO seperti ini, menurut saya pribadi jika ada diskusi-diskusi yang perlu tektok dengan team lain maka lebih efisien ya dari pada WFH, dimana posisi saya sebagai SAP Abap, ketika belum mengetahui jalannya bisnis proses bisa langsung tektokan sambil test secara bersama-sama, dan kerjaan saya rasa juga bisa sedikit lebih cepat selesai. Selain itu juga klo diliat tetangga ‘oh mas ini kerja, gak cuma ngepet di rumah ya…’ hahaha.
Secara efektifitas ‘waktu perjalanan’, serta capek di jalan karena macet atau antri kendaraan umum sepertinya belum bisa mengalahkan WFH ya, namun dengan catatan “WFH yang professional dan fast response, bukannya yang jalan-jalan atau tiduran, ketika di call jawabnya lamaaaaaa banget, dengan berbagai alasan”. 🤣
_Salam,
GuritnoY
Semangat bang. Semoga pandemi segera usai
Aamiin, terima kasih bang