[SAP] – Convertion Exit (Convertion Routine)
Penggunaan Convertiontion Exit pada SAP / serta cara mencarinya
Kadangkala, antara table yang disimpan di dalam SAP, dengan apa yang ditampilkan berbeda. Tidak perlu jauh-jauh dimana untuk data tertentu, yang ditampilkan oleh SE16N dengan SE11 itu sudah berbeda, sebagai beberapa contoh adalah sebagai berikut,
Nah, pada case tersebut di dalam SAP dinamakan Convertion Exit.
Convertion exit ini juga sangat berpengaruh jika dalam pengerjaan bapi, interface, koneksi 3rd party dan reporting. Karena dengan apa yang disimpan di SAP secara table, akan berbeda valuenya dengan apa yang ditampilkannya.
Bersama kita ambil contoh pada table diatas tersebut untuk case WBS, dimana jika dilakukan running via SE16n, maupun dari dalam T-Code untuk WBS, yang keluar adalah sesuai dengan descripsi yang ada pada SE16n (B-071801), namun jika dilihat dari sisi table, maka dia akan disimpan dalam bentuk (00000012).
Pada field-field pastikan jika mengandung convertion exit, maka sebelum menampilkan maupun save, mohon untuk dipastikan function convertion telah di consume, apalagi jika hal tersebut berhubungan dengan system 3rd party
GuritnoYQuote
Pada case yang diuraikan diatas adalah masalah WBS, namun ada banyak sekali penggunaan convertion exit di dalam SAP, misalkan saja Material (MATNR) dimana jika ditampilkan 67543, maka sebenarnya sesuai dengan length definisi pada table, maka didepannya terdapat 00000000000067543. Oleh karena itu sebelum mendevelop sesuatu (baik itu report, enhacement, apalagi yang berhubungan dengan 3rd party, pastikan terlebih dahulu, apakah entitas tersebut memiliki convertion exit atau tidak.
Cara mencari Convertion Exit
- Dari Sisi Transaksi
Buka Transaksi yang diberikan oleh functional, dan kemudian F1 pada field yang dimaksudkan, lalu double klik pada data element (point 3), untuk kemudian mendapatkan nama Data Domainnya.
- Dari Sisi Tabel
Hal ini dapat dilakukan, jika telah mengetahui Nama Table, dan fieldnya. Untuk kemudian double klik pada data element, untuk kemudian mendapatkan nama Data Domainnya.
Jika pada data domain ditemukan isian pada field Routine, nah disinilah tempat ditaman nama convertion exit, maka dapat double klik pada routine “ABPSN” tersebut.
Sesuai pada gambar diatas, sudah ditemukan convertion exit yang terdapat pada field WBS Element Tersebut, pada convertion selalu terdapat 2 buah pasangan yakni :
** INPUT : Merupakan Convertion untuk mendapatkan nilai yang akan masuk ke dalam table fisik
** OUTPUT : Merupakan Convertion untuk mendapatkan nilai tampilan display.
Penggunaan convertion input dan output dalam SAP ini sangat crusial, dan sangat berimpact pada transaksi (terutama jika berhubungan dengan aplikasi 3rd party. Oleh karena itu, ketika mendevelop pastikan telah mengecek convertion exit yang digunakan. Bayangkan saja misal 3rd part mengirim “RAMC*” namun ketika bapi mengeksekusi ke SAP tidak dapat diterima dengan message Project not found.
DONE,
Demikian sharing terkait penggunaan convertion exit yang sangat crusial pada SAP, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan membantu.
Jika ada yang perlu didiskusikan, please contact me at : yudho.guritno@gmail.com
_TerimaKasih,
GuritnoY
https://www.linkedin.com/in/guritno-yudho-wibowo-95944236/
1 Response
[…] pada personalisasi user ya, untuk mode external field(s) pembaca dapat mengunjungi page berikut : “convertion exit”] seringkali bilamana pada program tidak melakukan convert external mode, saat user mengganti […]