[BikeStop] – Menjaga Putaran Pedal dengan Cadence Sensor

Menjaga Putaran Pedal Agar tetap Maksimal dengan Cadence Sensor + Metronome Beats.

Untuk para cyclist yang pro/beraliran spinning dan speed, dengan cadence yang optimal akan sangat diperlukan untuk menjaga putaran crank agar tetap optimal.

Dengan putaran crank yang optimal, akan didapatkan speed dan power yang bagus.

Beberapa tools yang dapat sahabat cyclist gunakan untuk melatih dan memonitor cadence diantaranya :

-1. Metronome Beats (untuk menselaraskan putaran cadence).

Untuk memacu dan menyesuaikan putaran pedal sesuai irama beep dari aplikasi yang telah di set nilai bpm nya. Jadi dengan mendengar sekali beep untuk 1x putaran crank, dan sebagai pendorong semangat.

Applikasi Metronome Beats

Sahabat dapat menyetel Beeps nya dahulu sebelum mulai kiwes, dan dapat di taruh di depan (loud speaker) maupun menggunakan HeadPhone, dengan mendengarkan suara beep dari aplikasi, maka kita dapat menselaraskan dengan putaran crank. Semakin cepat RPM cadence yang didapat, semakin cepat irama jantung didapat. Umumnya saya menggunakan cadence 85-115 untuk workout, dengan jalanan yang datar.

-2. Cadence Sensor + CycloComp

Nah componen ini untuk memantau hasil dari putaran crank, dimana nilai actual yang di dapatkan, jika metronome beats tadi untuk push kekuatan dan irama cadence, maka perangkat ini sebagai pemantaunya.
Ada banyak macam sensor cadence dalam dunia cycling saat ini, mulai dari high-end sampai entry level, maupun dari penjualan terpisah sampai dengan paket bundling (bersama cyclo comp). Saat ini yang menjadi market leader untuk bundling cyclo comp diantaranya Wahoo dan Garmin. Ada juga yang saat ini sedang nanjak cukup booming macam bryton dimana lebih bersahabat di kantong.

-a. Paket Bundling

Paket ini tinggal pasang dan connect saja, dimana dalam 1 paket pembelian sudah ada cyclocomp, sensor cadence, sensor speed (jika based on putaran roda, untuk kelas high end, kebanyakan GPS Based, dan beberapa beserta HRM.

-b. Pembelian terpisah

Model ini yang saya gunakan, bisa mix dan menyesuaikan budget dulu dan ngecer pembeliannya. Apalagi awalnya saya tidak menggunakan cyclocomp. Tetapi aplikasi HP Wahoo. ^^.
Dengan bermodalkan sekitar 200an ribu untuk membeli cadence sensor merk Cycplus, yang menggunakan bluetooth ANT+, untuk dapat berkoneksi dengan smartphone yang telah diinstall Wahoo App. Sedangkan untuk HRM saya memang sudah mengunakan Tracker Fitbit Charge 2.

Penggunaan aplikasi Wahoo dan cadence sensor ini dan settingnya dapat sahabat check pada link youtube saya ini ya.. https://youtu.be/Yuj8kvmmWes

Untuk kiwes activity workout dan latiah, pemantauan dari cadence ini sangat bermanfaat untuk melatih otot kaki dan detak jantung, biasanya latiahan cadence menggunakan teknik interval untuk latian awal. Yakni melakukan cadence tinggi misal 100-an rpm selama 10 menit, istirahat sebentar dengan kayuhan santai dan diulangi lagi. Sampai di dapatkan yang optimal.
Dengan putaran cadence yang pas, otomatis akan di dapatkan power dan speed yang lebih optimal. Oh ya selama latihan cadence jangan lupa untuk monitor heart rate juga ya, kalo udah peak dan di titik maksimum kerja jantung, segera sesuaikan (kurangi). Beberapa sumber artikel menyatakan HR maksimal seseorang dapat dihitung dengan 220 – Usia anda.

_TerimaKasih,
GuritnoY

You may also like...

2 Responses

  1. Rofi says:

    Sensor HRM dipasang dimana dan harganya berapa mas Gur ?

    • GuritnoY says:

      Untuk sensor HRM, dapat dikoneksikan dengan HRM yang support ANT+ P.Rofiq, beberapa temen menggunakan yang model strap dada (‘Magene’). Namun untuk saya sendiri, HRM menggunakan Tracker Fitbit yang tidak dikoneksikan ke Wahoo App.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *